ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
KELUARGA Tn. M
DI RT B RW V KEL. ANTANG KEC. MANGGALA
PENGKAJIAN
I.
Data Umum
Nama
KK : Tn. Zainuddin
Alamat : RW IVKelurahan Paropo
Komposisi
Keluarga
No
|
Nama
|
JK
|
Hub. Dengan KK
|
Umur/th
|
Pekerjaan
|
Pendidikan
|
1
|
Tn. M
|
L
|
KK
|
65 thn
|
Nelayan
|
T.SD
|
2
|
Ny.H
|
P
|
Istri
|
60 thn
|
IRT
|
T.SD
|
3
|
Ny.M
|
P
|
Anak
|
20 thn
|
IRT
|
SMP
|
4
|
An.N
|
P
|
Cucu
|
2 thn
|
Belum sekolah
|
SD
|
Genogram
|
|
Ket:
: Laki-laki : Menikah
: Perempuan : Garis keturunan
?
|
: Bercerai ? :
Tidak diketahui umurnya
a.
Tipe
keluarga: keluarga besar yang terdiri dari Suami, istri, anak dan 1 orang cucu
b.
Suku
Bangsa: Makassar/Indonesia
c.
Agama:
Islam
d.
Status social ekonomi:
Keluarga Tn. M termasuk keluarga dengan
status ekonomi menengah dengan penghasilan keluarga rata-rata setiap bulan
antara Rp 300.000 – Rp 500.000
e.
Aktivitas
rekreasi Keluarga: Waktu yang digunakan keluarga untuk rekreasi nonton TV
dirumah. Kadang-kadang kumpul-kumpul dengan sanak saudara dan tetangga
dekatnya.
II.
Riwayat
tahap perkembangan keluarga
a.
Tahap perkembangan keluarga saat ini: Pada saat ini keluarga Tn. M berada pada tahap
perkembangan ke VIII. Dimana keluarga
dengan usia lanjut.
b.
Tahap
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Keluarga
telah melalui semua tahap perkembangan keluarga.
c.
Riwayat
keluarga inti:
1.
Riwayat
penyakit keturunan: dalam keluarga Tn.M tidak ada yang menderita penyakit
keturunan.
2.
Riwayat
status kesehatan masing-masing anggota keluarga: pada saat dilakukan
pengkajian, ada anggota keluarga yang sakit yakni Tn. M dan Ny. H (Istri) yang
menderita reumatik. Ny. M (anak) dan An. N (cucu) dalam keadaan sehat.
d.
Riwayat
keluarga sebelumnya:
III.
Lingkungan
a. Karakteristik
rumah :
·
Luas rumah : 7 x 9
meter
·
Tipe rumah : permanen
·
Jumlah ruangan : 5,
terdiri dari 2 kamar tidur , 1 ruang tamu dan 1 dapur. 1 kamar mandi..
Ventilasi rumah kurang memenuhi syarat kesehatan. Hanya ruang tamu yang
memiliki ventilasi dan jendela tetapi jarang dibuka. Bahan dasar lantai semen. Kamar mandi :
kurang bersih. Rumah memiliki halaman dan keluarga tidak memiliki tempat sampah
pribadi.
·
Peralatan perabotan rumah
tangga : pengaturan barang –barang rumah tidak teratur
·
Jarak septic tank
dengan sumber air ( sumur) yang digunakan : < 5 meter
·
Sumber air minum yang
digunakan : air sumur tembok
·
Denah rumah :
Dapur WC
Kamar I
Ruang Tamu
Kamar II
Teras
b.
Karakteristik
tetangga dan komunitas RW:
·
Keluarga
Tn M hidup dilingkungan tempat tinggal yang merupakan daerah perkotaan .
Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal dari Tn M adalah
penududuk asli (Makassar), dan bekerja sebagai buruh harian dan wiraswasta.
Interaksi antara warga banyak dilakukan pada sore dan malam hari karena pada
siang hari umumya bekerja.
·
Keadaan tempat tinggal
dan jalan raya terpelihara
·
Pengangkutan sampah
tempat tinggal ada
·
Tidak ada polusi udara
yang berasal dari tetangga di samping rumah keluarga.
·
Kelas sosial rata-rata
sedang artinya tidak kekurangan tetapi juga tidak berlebihan (biasa-biasa
saja).
·
Lembaga pelayanan
kesehatan dan sosial yang ada dalam lingkungan adalah rumah ibadah (mesjid),
sekolah TK dan SD Inpres Antang dan
komunitas seperti Posyandu (ada), tempat rekreasi tidak ada dan kasus kriminal
yang terjadi di komunitas 6 bulan terakhir tidak ada.
c.
Mobilitas
gegrafis keluarga: Keluarga Tn M sudah menempati rumah yang ditempatinya sejak
berumah tangga sampai sekarang
d.
Perkumpulan
keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Keluarga Tn M termasuk anggota
masyarakat yang kurang aktif dalam mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat,
keluarga dengan lingkungan disekitarnya tampak saling berinteraksi dengan baik.
e.
Sistem
pendukung keluarga: Keluarga Tn M 4 orang
terdiri dari suami istri, anak dan 1 orang cucu, Tn.M mempunyai 3 orang
anak yang sudah menikah, fasilitas kesehatan yang dekat dapat menunjang
kesehatan keluarga.
IV.
Struktur Keluarga
·
Pola
komunikasi keluarga: Antar anggota keluarga terbina hubungan yang
harmonis, pembuat keputusan adalah kepala keluarga
tetapi tidak menutup kemungkinan anggota keluarga yang lain sebagai pengambil
keputusan karena segala permasalahan dipecahkan dengan cara musyawarah yang
mengatur disiplin dan aktivitas anak adalah orang tua.
·
Struktur
kekuatan keluarga: Keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami
istri dan 3 orang anak dan saling perhatian
·
Struktur
peran (formal dan informal):
o
Tn.
Z sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah
o
Ny.
R sebagi istri sebagi ibu rumah tangga
o
Ny.
M sebagai anak sebagai ibu rumah tangga dan tukang cuci
·
Nilai
dan norma keluarga: Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga
menyesuaikan dengan nilai agama islam yang dianutnya serta norma masyarakat
disekitarnya
V.
Fungsi Keluarga
a.
Fungsi
afektif keluarga: Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina
rumah tangga
b.
Fungsi
social: Keluarga
selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang baik
c.
Fungsi
perawatan kesehatan: keyakinan, nilai-nilai dan
perilaku keluarga. Keluarga memperhatikan perawatan kesehatan keluarga
sehingga anggota keluarga, terutama anaknya bila sakit cepat membawanya ke
pelayanan kesehatan terdekat. Keluarga mendefenisikan bahwa sehat itu jika bisa
melakukan kegiatan/aktivitas tanpa hambatan sedangkan sakit jika mengalami
kelemahan atau penurunan fungsi tubuh. Keluarga mampu melaporkan tanda dan
perubahan penting yang terjadi pada anggota keluarga jika sakit. Status kesehatan keluarga dan
kerentanan tehadap sakit yang dirasa. Masalah kesehatan yang dirasakan keluarga
saat ini khususnya Tn. M dan Ny. H adalah rheumatik. Tn. M mengatakan sudah
lama menderita rheumatik tetapi klien jarang memeriksakan kesehatannya di
puskesmas hanya membeli obat rheumatik yang dijual bebas di apotik dan klien
tidak mengetahui pola hidup sehat yang
tepat untuk penderita rheumatik
d.
Fungsi
ekonomi:
Tn.M
bekerja sebagai nelayan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya sehari-hari
dan klien mengatakan pendapatan keluarga sebenarnya tidak sesuai dengan kebutuhan
keluarga.
VI.
Stres dan koping keluarga
a.
Stress
jangka pendek dan panjang: Stressor–stressor yang
dialami oleh keluarga yang berkaitan dengan ekonomi adalah keuangan/pendapatan
yang tidak mencukupi keluarga. Dalam hubungan sosialnya, biasa terjadi masalah
kecil tetapi keluarga mampu menyelesaikan sendiri, sehingga hal itu tidak
menimbulkan ketegangan antar keluarga.
b.
Kemampuan
keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga mampu
bertindak berdasarkan penilaian yang obyektif dan realistis terhadap situasi
yang mengandung stress, mampu melihat dan menempatkan situasi dan kondisi yang
tepat.
c.
Strategi
koping yang digunakan:
Jika keluarga
menghadapi situasi yang penuh stress keluarga menghadapi dengan penuh
kesabaran. Strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah
musyawarah dengan anggota keluarga.
VII.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
|
Tn.M
|
Ny.H
|
Ny.”M”
|
An.”N”
|
KEPALA
:
Rambut
Mata
Hidung
Telinga
Gigi
– mulut
|
Mesochepal
Hitam, ada uban dan tidak
mudah dicabut.
Reaksi/akomodasi cahaya baik,konjungtiva
tidak anemis
Simetris ki-ka,tidak ada
nyeri tekan
Simetris ki-ka
Kondisi gigi kurang bagus,beberapa
yang dicabut dan keadaan mulut dan lidah kurang bersih
|
Mesochepal
Hitam, ada uban dan tidak
mudah dicabut
Reaksi/akomodasi cahaya
baik,konjungtiva tidak anemis
Simetris ki-ka,tidak ada
nyeri tekan
Simetris ki-ka
Kondisi gigi kurang bagus,
beberapa yang dicabut keadaan mulut dan lidah kurang bersih
|
Mesochepal
Hitam dan tidak mudah dicabut
Reaksi/akomodasi cahaya
baik,konjungtiva tidak anemis
Simetris ki-ka,tidak ada
nyeri tekan
Simetris ki-ka
Kondisi gigi bagus, keadaan
mulut dan lidah cukup bersih
|
Mesochepal
Hitam dan tidak mudah dicabut
Reaksi/akomodasi cahaya
baik,konjungtiva tidak anemis
Simetris ki-ka,tidak ada
nyeri tekan
Simetris ki-ka
Kondisi gigi bagus, keadaan
mulut dan lidah cukup bersih
|
LEHER
:
Tonsil
Kelenjar
|
Tidak ada pembesatan tosil
dan vena jungularis
|
Tidak ada pembesatan tosil
dan vena jungularis
|
Tidak ada pembesatan tosil
dan vena jungularis
|
Tidak ada pembesatan tosil
dan vena jungularis
|
DADA :
Jantung
Paru
Bentuk dada
Gerakan
|
Simetris Ki-Ka
Nadi teraba.tidak ada
peningkatan vena jungularis dan tidak ada bunyi tambahan
Pola napas eupnea frekuensi
napas 18x/i
Simetris Ki-Ka, tidak ada
penggunaan otot bantu
|
Simetris Ki-Ka
Nadi teraba.tidak ada
peningkatan vena jungularis dan tidak ada bunyi tambahan
Pola napas eupnea frekiensi
napas 18x/i
Simetris Ki-Ka, tidak ada
penggunaan otot bantu
|
Simetris Ki-Ka
Nadi teraba.tidak ada
peningkatan vena jungularis dan tidak ada bunyi tambahan
Pola napas eupnea frekuensi
napas 22x/i
Simetris Ki-Ka, tidak ada
penggunaan otot bantu
|
Simetris Ki-Ka
Nadi teraba.tidak ada
peningkatan vena jungularis dan tidak ada bunyi tambahan
Pola napas eupnea frekiensi
napas 26x/i
Simetris Ki-Ka, tidak ada
penggunaan otot bantu
|
PERUT
:
Bising
usus
Nyeri
Tekan
|
Simetris Ki-Ka, busung usus 4x/i,
tdak ada distensi abdomen
|
Simetris Ki-Ka, busung usus 3x/i,
tdak ada distensi abdomen
|
Simetris Ki-Ka, busung usus
6x/i, tdak ada distensi abdomen
|
Simetris Ki-Ka, busung usus 4x/i,
tdak ada distensi abdomen
|
KULIT
:
Turgor
|
Turgor kulit baik
|
Turgor kulit baik
|
Turgor
kulit baik
|
Turgor kulit baik
|
EXTREMITAS
:
Gerakan
Kelainan
|
Terdapat nyeri di bagian
punggung dan lutut
|
Terdapat nyeri di bagian
punggung dan lutut
|
Kedua ektremitas baik baik
atasa dan bawah(Ki-Ka) dapat digerakkan
|
Kedua ektremitas baik baik
atasa dan bawah(Ki-Ka) dapat digerakkan
|
LAIN
– LAIN :
Tekanan
Darah
Nadi
Respirasi
Berat
badan
|
TD:
130/80 mmHg
N:
78x/i
S:
36,5°C
P
:18x/i
|
TD:130/90
mmHg
N:
88x/i
S:
36°C
P
:18x/i
|
TD:90/60
mmHg
N:
80x/i
S:
36,5°C
P
:22x/i
|
N:
100x/i
S:
36,5°C
P
:26x/i
|
VIII.
Harapan
keluarga
Harapan keluarga
tentang kesehatan masing–masing anggota keluarga yaitu keluarga berharap agar
semua anggota keluarga sehat walafiat khususnya Tn. M dan Ny.”H” supaya cepat sembuh
dan bisa memenuhi kebutuhan hidup, hidup tenang, aman, dan tentram, bisa
membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warahmah dan bisa mendapatkan bantuan
baik fisik maupun dari perawat dalam menyelesaikan masalah kesehatan keluarga
serta dapat memperoleh bantuan dana sehat dari pemerintah.
Skoring
1. Kurang
pengetahuan/informasi mengenai penanganan dini rheumatik terutama yang
berkaitan dengan pola hidup sehari-hari b.d ketidakmampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan.
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
SKOR
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat masalah
Skala: Acaman
Kesehatan (2)
|
2/3
x 1
|
2/3
|
Tidak/ kurang sehat
|
2
|
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Sebagian (1)
|
1/2
x 2
|
1
|
Ada
keinginan dari keluarga untuk mematuhi pantangan-pantangan
|
3
|
Potensial masalah
dapat dicegah
Skala : Cukup (2)
|
2/3
x 1
|
2/3
|
Terjadinya
kekambuhan penyakit di akibatkan ketidak tahuan akan hal-hal yang tidak di
anjurkan untuk di lakukan
|
4
|
Menonjolnya Masalah
Skala : Harus segera
ditangani (2)
|
2/2
x 1
|
1
|
Menyadari
|
Analisa Data
NO.
|
SIMPTOM
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
1
|
DS:
·
Klien
mengatakan tidak tahu cara mengontrol/perawatan pada penyakit rheumatik
DO :
·
Klin
bertanya-tanya masalah penyakitnya.
·
Klien
tetap mengkonsumsi makanan yang tidak tepat untuk penderita rheumatik
|
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah
kesehatan.
|
Kurang pengetahuan
|
Skoring
2. Gangguan
rasa nyaman nyeri b.d ketidak mampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga
yang sakit
NO
|
KRITERIA
|
PERHITUNGAN
|
SKOR
|
PEMBENARAN
|
1
|
Sifat masalah
Skala: Acaman
Kesehatan (2)
|
2/3
x 1
|
2/3
|
|
2
|
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Sebagian (1)
|
1/2
x 2
|
1
|
|
3
|
Potensial masalah
dapat dicegah
Skala : Cukup (2)
|
2/3
x 1
|
2/3
|
|
4
|
Menonjolnya Masalah
Skala : Harus segera
ditangani (2)
|
2/2
x 1
|
1
|
|
Analisa Data
NO.
|
SIMPTOM
|
ETIOLOGI
|
PROBLEM
|
11
|
DS:
·
Klien
mengatakan sakit kepala
·
Klien
mengatakan nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang
·
Klien
mengatakan berada pada nyeri tingkat sedang (skala 6)
DO :
·
Klien
tampak meringis
·
TTV: TD:
160/90 mmHg
N: 88x/i
P: 18x/i
S: 35,0ºC
|
ketidak mampuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang sakit
|
Gangguan rasa nyaman
nyeri
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar